Kakek-kakek dan Revolusi Mental

Akhir-akhir ini sangat ramai di media sosial tentang cerita seorang kakek yang ngetrend dengan sebutan “kakek winnie the pooh”. Adalah seorang pengemis yang seharinya menghasilkan Rp. 500.000, dan memiliki 7 istri serta punya rumah yang bisa dibilang cukup bagus. Yang menarik adalah kakek ini berpura-pura (berlagak) seperti orang yang terkena stroke untuk mendapat simpati dari orang-orang yang kemudian memberinya uang.

Bantahan akhirnya muncul Istri Suwadi (kakek Winnie The Pooh), Karsih, menyebut penghasilan suaminya tidak pasti dan juga tidak benar kalau sampai Rp. 500.000 seharinya hanya 150-300ribu katanya. Dan mengenai istri yang berjumlah 7. Dia mengakui bahwa dia adalah istri yang ke-7 namun ke-6 istri yang lain itu sudah dicerai dan ada yang meninggal. Dan yang terakhir mengenai pura-pura stroke, dia menjelaskan bahwa Suaminya memang pernah stroke namun sekarang sudah sembuh. Meskipun bantahan itu tidak mengubah fakta bahwa kakek ini mencari suap nasi dari simpati orang.

Yang  saya temui sendiri satu hari sebelum ramadhan kemarin, ketika itu pukul setengah sepuluh malam di jalan Godean km.X. Karena ada sesuatu yang harus saya beli maka saya mampir di sebuah mini market. Setelah keluar dari mini market tersebut ada seorang kakek (sekitar 60 tahun) dengan sepeda ontel menghampiri saya , kemudian dia berkata “mas nyuwun kagem tumbas nasi” (mas minta buat beli nasi). Pikiran saya teringat kisah yang lalu ketika ada seorang kakek-kakek menempuh perjalanan dari Purworejo ke Klaten untuk menjenguk cucunya yang sakit dan di perjalanan pulang dia kehabisan bekal. Lalu tanpa berkata-kata saya berikan beberapa lembar dari saku saya.

Terdorong rasa penasaran saya akhirnya tanyakan dimana kakek ini tinggal, lalu di jawab bahwa dia tinggal di jalan wates Km Y. Kira-kira hanya berjarak 5 Km dari mini market tersebut. Merasa masih ada yang mengganjal saya tanyakan tujuannya, dengan santainya kakek ini menjawab “namung mlampah-mlampah kok mas, timbang turu sore” (hanya jalan-jalan kok mas daripada tidur sore). Betapa mengejutkannya jawaban kakek ini. Orang seusia dia ini di tempat saya tinggal masih kuat mengayuh sepeda sambil memanggul cangkul ke sawah, lha ini kok ada yang lebih kuat malah enak-enak nongkrong sambil minta-minta. Sedikit kesal kemudian saya tinggalkan kakek ini, mungkin lain kali perlu dikorek lagi siapa tahu ada alasan yang lebih logis.

Islam memang tidak mengharamkan untuk menjadi peminta-minta apabila memang mempunyai alasan-alasan yang dibenarkan, semisal memang terkena musibah sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan bukan dengan cara berpura-pura untuk mendapat simpati apalagi hanya iseng semata. Saya pikir untuk si kakek Winnie the Pooh,dari penghasilannya sudah cukup sebagai modal untuk membuat usaha yang lebih membuatnya terhormat dari pada minta-minta.

Hal yang bertolak belakang dari 2 kakek di atas, dari sebuah grup chat teman saya membagikan capture layar tv bahwa ada seorang kakek di semarang yang rutin membagikan nasi bungkus setiap jumat. Kakek ini punya 3 anak dan 10 cucu berprofesi sebagai guru mengaji bagi anak-anak sekitar, penghasilannya hanya sekitar Rp 800.000 perbulan. Dari setengah penghasilan itu beliau menyisihkan beberapa rupiah untuk membeli nasi bungkus kemudian membagikanya.

Jalan kehidupan ini memang bukan suatu hal yang bisa dipahami dengan keterbatasan kita sebagai manusia. Ada beberapa orang yang dianugerahi dengan berbagai kemudahan semenjak dari lahir. Besar, masuk sekolah dan meraih cita-cita yang diimpikannya, pensiun dan hidup tenang. Di sisi yang lain ada juga yang sudah berusaha mati-matian namun tidak mendapat hasil yang memuaskan. Karena itu tidak jarang kita temui mereka yang memilih jalan pintas. Namun selama kita meyakini bahwa mencari nafkah adalah ibadah insya Allah semakin berat usaha kita, pahalanya pun akan semakin besar.  Dan untuk masalah dua kakek yang saya ceritakan di awal itu, sepertinya revolusi mental itu masih belum menjangkau mereka. 


Memarkir kendaraan di badan jalan bisa jadi adalah kezaliman _ ‪#‎PikirSebelumParkir‬

Hal yang cukup menguji kesabaran kita dijalan adalah kemacetan. Meskipun belum separah dikota-kota besar namun itu sudah cukup membuat kita harus membuat perhitungan waktu yang jeli sebelum bepergian. Pagi ketika semua orang punya satu tujuan untuk datang secepatnya ke tempat kerja, dan sore ketika masih sama-sama tidak sabar untuk bertemu dengan keluarga tercinta di rumah. Itulah puncaknya kepadatan lalin.

Dan yang membuat jengkel adalah jika kemacetan itu terjadi hanya karena banyaknya kendaraan yang diparkir di badan jalan. Parahnya tanpa disadari ini menjadi sebuah kebiasaan. Yang perlu kita sadari bersama adalah bahwa kebiasaan memarkir kendaraan dibadan jalan ini adalah salah satu bentuk kezoliman. dan Rasulullah telah memperingatkan kita tentang bagaimana adab-adab di jalan.
“Waspadailah oleh kalian duduk-duduk di jalan” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, kita tidak dapat meninggalkan duduk-duduk kita, sebab kita semua bercakap-cakap disitu.” Rasulullah -Shallalahu ‘alaihi wa sallam- bersabda; “Jikalau kalian enggan, melainkan tetap ingin duduk-duduk disitu, maka berikanlah jalan itu haknya.” Mereka bertanya: “Apakah haknya jalan itu, ya Rasulullah?” Beliau bersabda: “Yaitu menundukkan pandangan, menghilangkan gangguan di jalan, menjawab salam, memerintahkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.” (Muttafaq ‘alaih)
Poin penting dari hadits di atas adalah "menghilangkan gangguan di jalan". Halangan di jalan itu bisa bermacam-macam dari yang kecil seperti batu, paku atau apapun yang sekirannya bisa membahayakan pengguna jalan. Dan jika belum bisa menghilangkan gangguan-gangguan itu hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah tidak menambah gangguan di jalan. Salah satu contohnya adalah dengan memarkir kendaraan kita di tempat yang tidak mengganggu lalu-lintas. 





Pelantikan PRPM & PRNA Sendangagung


Ahad, 14 Juni 2014 Pukul 08:00 di Gedung Serbaguna Sendangagung. Sebuah agenda yang sudah ditunggu-tunggu, yaitu pelantikan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah. Acara dimulai dengan penampilan Hamasah dengan membawakan lagu dari Raihan dengan judul Demi Masa.  Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Mars Pemuda Muhammadiyah dan Mars Nasyiatul Aisyiyah secara bersama-sama.

Acara juga dihadiri oleh ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bpk. Drs.Ahmad Janadi, M.Pd. Dimana dalam kesempatan ini beliau memberi nasehat tentang bagaimana peran pemuda dalam dakwah di Sendangagung. Tentang bagaimana mengelola sebuah  organisasi sehingga dakwah menjadi efisien. Terakhir beliau juga menyampaikan bahwa dakwah itu bukanlah jalan yang mulus namun penuh dengan rintangan dan godaan, namun "Barang siapa berpegang teguh pada tali Allah. Allah akan meneguhkan kedudukanmu" mengutip dari Surah Muhammad ayat 7.

Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah periode 2014-2015


Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2015

Kemudian acara inti yaitu peresmian Pengurus Periode 2014-2018 serta pengambilan janji dilaksanakan oleh Bpk. Eko Triyanto (Ketua PCPM Minggir) untuk PRPM dan Sdri. Wening Endah S (Ketua PCNA Minggir) untuk PRNA. 

Meski Berlangsung singkat namun tidak mengurangi kekhidmatan acara ini. Selamat bertugas untuk rekan-rekan PRPM dan PRNA Sendangagung.  Fastabiqul Khairat, al birru manittaqa. 


Kajian PRPM Sendangagung Jum’at 12 Juni 2015

Jum’at 12 Juni 2015, seperti biasa setiap dua pekan sekali kajian PRPM Sendangagung diadakan. Bertempat di rumah Sdr. Riswanto, Minggir 3. Kajian dimulai dengan tadarus Al quran yang dipimpin oleh Sdr. Joko dan diteruskan dengan pembacaan Riyadhus Sholihin oleh Sdr. Ridhowan dengan topik “Kenikmatan Iman” 

Pada kesempatan kali ini Iftitah disampaikan oleh Ketua PRPM Sendangagung dengan Judul 5 Kebiasaan Generasi terbaik diantaranya adalah. 1) luzumul jama'ah (menetapi jama'ah), 2)mengikuti sunnah 3) Tilawatil qur'an(sering berinteraksi dgn al-qur'an). 4)memakmurkan masjid. 
5)jihad fisabilillah

Inti kajian: ust Sofyan Efendy
  • Allah membuat pagelaran puasa utk pembersihan jiwa(tazkiyatun nufus)
  • membuat pndidikan yg lbih baik bagi yg beriman
  • memanfaatkan sebaik-baiknya
  • berbanding lurus dengan umur...smakin berumur smakin berilmu..lebih dewasa. Ketaqwaan seseorang bisa mengalahkan yang berumur. Syaratnya adalah : berilmu, mujahadah (kesungguhan), berjamaah
Demikian ringkasan kajian pada kali ini. semoga bermanfaat. 

Bukan pengangguran... !

Sayup bulan sehabis purnama menjelang tengah malam, masih terdengar riuh dari sebuah rumah di pinggir kali progo. Beberapa pemuda tampak sangat sibuk berdiskusi. Mereka adalah pengurus baru PRPM Sendangagung hasil musyawarah ranting tanggal 23 Mei yang lalu. 

Seperti tak kenal lelah, dengan rapi mereka merancang beberapa agenda yang harus segera dipersiapkan. Yang terdekat adalah pelantikan kepengurusan baru. Detail acara disusun dengan teratur beserta pembagian tugasnya. Bahkan tak hanya sampai di situ, kepanitiaan hari besar nanti juga sudah tersusun.

Mengagumkan sekali, ditengah berbagai kesibukan mereka masih bisa menyempatkan waktu untuk memikirkan dakwah. Mereka ini bukanlah pengangguran. Ada yang sekolah, kuliah, bekerja dan ada juga yang berwirasta. Mereka ini orang-orang sibuk dengan segala masalah, dari masalah sekolah, kuliah bahkan pubertas. 

Setelah dilantik nanti secara resmi mereka akan mengemban amanah dakwah di Sendangagung khususnya kalangan anak muda. Tunggu saja gebrakan-gebrakan tunas-tunas muda penuh semangat ini.