Rasulullah SAW menganjurkan untuk berdagang ! ...bukan Begadang !!!


Sekali lagi teknologi dengan thethek dan bengeknya membawa seabrek masalah dalam tata hidup manusia. Ketika belum ada listrik, setelah maghrib orang akan menanti isya’ dan setelahnya tidak ada yang dikerjakan kemudian segera tidur. Sangat sulit dibayangkan memang terutama bagi anak-anak yang dari lahir hidupnya sudah serba elektrik. Hingga sepertinya perlu ada kesepakatan tentang batas begadang itu seperti apa. 

Hingga hari ini sama sekali tidak ada yang membenarkan bahwa begadang itu baik. Bahkan Rasulullah SAW panutan kita sangat tidak suka dengan yang namanya begadang ini. seperti diriwayatkan dalam hadits : “Rasulullah shallaallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah tidur sebelum waktu isya’ dan tidak pernah begadang setelahnya. (HR Ahmad; shahih)

Dari sisi kesehatan sendiri begadang dapat menimbulkan berbagai macam gangguan. Obesitas,  Melemahnya sistem kekebalan tubuh, Mengganggu jam biologis tubuh, Penyakit jantung, Diabetes, Stroke, Tekanan darah tinggi, sakit, Melemahkan saraf. Sungguh mengerikan sekali macam-macam penyakit ini.

Memang  tidak ada baiknya sama sekali, namun mungkin ada pengecualian sesekali kita begadang tentu untuk alasan-alasan tertentu. Ibnu Qayyim Al Jauziyah menjelaskan dalam Zadul Ma’ad: “Termasuk kebiasaan beliau adalah tidur di awal malam dan bangun di bagian akhirnya. Terkadang beliau begadang di awal malam untuk mengurusi berbagai kepentingan orang-orang miskin.” Dari sini bisa difahami bahwa pengecualian itu adalah untuk hal-hal yang ada manfaatnya. 

Ulama bahkan memakruhkan begadang hanya untuk sekedar mengurusi urusan dunia. Nonton TV, terutama untuk acara-acara yang sama sekali tidak membawa manfaat. Atau pun sekedar nongkrong tidak jelas apa yang diperbincangkan. 

Dan, dilema muncul ketika pelan namun pasti berat badan merangkak naik. Olah raga tentu sangat diperlukan. Badminton jadi satu-satunya olah raga yang sampai saat ini bisa dilakukan dengan rutin. Kalau dilihat dari hadits di atas memang sangatlah tidak nyunah sekali. Namun apa boleh buat, tidak mungkin jika dilakukan pada siang hari karena benturan acara-acara yang lainnya.

Bukannya tidak mau mengikuti sunah, namun saya melihat ada beberapa manfaat yang muncul dari badminton selain menghambat obesitas, terutama di PBPM. Di sinilah terjadi interaksi, salah satu kunci sukses sebuah organisasi adalah persamaan visi. Dan itu tidak bisa dicapai kalau tidak ada interaksi. Dari beberapa olah raga yang ada badminton inilah yang memiliki waktu untuk berinteraksi relatif lebih banyak dari olah raga yang lainnya. 

Yang kedua adalah tempat untuk membahas rencana-renaca kegiatan. Satu contoh ketika selasa malam kemaren, ketika itu waktu sudah bisa dikatakan pagi 00:30. Ada dua orang yang masih terlihat asyik ngobrol. Rencana pamitan kemudian berubah ketika ada sebuah perasaan aneh ketika saya menghampiri dua orang ini. Bayangan saya teringat pada pertengahan 2012, ketika badminton selesai  selalu ada dua orang yang pulang paling akhir. Selalu saja ada hal yang mereka obrolkan. Yang terkadang saya pun terkadang ikutan nimbrung dalam obrolan super tingkat tinggi mereka. Meskipun sebenarnya saya hanya numpang tidur saja :D.  

Jangan dianggap lebay, tapi saya rindu melihat mereka berdua berdebat hingga pagi seperti kala itu. Mungkin perasaan itu yang membuat saya untuk duduk ikut dalam obrolan di rabu dini hari kemaren. Agak sedikit berbeda dari dua orang yang lama meskipun semua bermuara pada hal yang sama. kali ini isi obrolan lebih aplikatif. Tentang rencana-rencana PM dan impian-impian mereka dalam beberapa waktu ke depan. 

Sama sekali ini bukan pembenaran untuk begadang sampai pagi. Sepenuhnya kita selalu berusaha untuk mengikuti apa yang dicotohkan panutan kita dalam segala hal. Semoga komunikasi bisa lebih baik lagi, sehingga tidak perlu ada orang-orang yang begadang sampai pagi. (pds-)

Bukan Sekedar Tradisi; Silaturahim PRPM&PRNA Sendangagung


21-22 Juli, PRPM & PRNA Sendangagung seperti tahun-tahun sebelumnya mengadakan silaturahmi ke beberapa tokoh Umat Islam di Sendangagung. Sebagai anak muda terkadang banyak salah dan sepantasnya untuk meminta maaf. Dan yang penting juga adalah bersilaturahim merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa Ramadhan.

Tradisi saling berkunjung dan meminta maaf memanglah hanya ada di Indonesia ini. Namun ini perlu dilestarikan, faktanya kalau tidak di momen seperti ini kita sangat susah untuk menyempatkan bersilaturahim bahkan dengan kerabat. 

Dan khusus untuk PRPM&PRNA ini merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan diri, karena kepengurusan periode 2014-2015 barulah dilantik. Banyak wajah-wajah baru yang mungkin belumlah dikenal. Yang kedua adalah penyamaan Visi antara anak muda dan orang tua, harapannya kedepan terjalin komunikasi yang baik antar keduanya. 

Beberapa tokoh yang sudah dikunjungi diantaranya adalah. Pak Deca, Pak Sarikun, Sumardi,  Pak R.Sujut, Pak Badawi, Pak Karyanto, Pak Margono,Pak Daliman,Pak Joko Susanto, Pak Sunarno, Pak A.Janadi, Pak Amir, Pak Sukarman, Pak Nuryadi,Pak Nasirun, Bu Tuti/Mbak Nana. 

Mohon maaf karena keterbatasan waktu hingga ada beberapa yang tidak bisa kami kunjungi. Terima kasih atas nasehat, bimbingan, dukungan serta bantuannya. Taqabbalallahu minna wa minkum, Mohon maaf lahir dan batin.  
beberapa anggota PRPM&PRNA di depan rumah salah satu tokoh




Himbauan Sukses !; Jamaah Membludak, Infaq Melonjak


Dilansir dari pcpmminggir.blogspot.com perolehan Infaq sholat di lima titik dilaksanakannya sholat Idul fitri adalah sebagai berikut :  Sendangagung : Rp. 29.361.900;   Sendangmulyo Rp. 26.634.000 ;  Sendangrejo Rp. 24.126.700 ;   Sendangarum Rp. 16.958.800 ;dan  Sendangsari Rp. 15.359.000. Kita patut bangga dengan perolehan tersebut diatas, tentunya ini juga menjadi indikator kesadaran masyarakat dalam berinfaq yang meningkat tiap tahunnya.

Ada beberapa hal yang menjadi motivasi masyarakat untuk kemudian sadar memasukkan rupiahnya ke dalam kotak infaq. Ada yang karena tiap hari mendengarkan motivator sedekah semacam ust. Yusuf Mansyur. Dan ada juga yang karena himbauan dari panitia setempat seperti yang terjadi di Sendangagung. P2A setempat beberapa hari sebelum pelaksanaan Sholat Ied menyebarkan undangan yang mana tercantum himbauan untuk berinfaq. 

Yang menarik dari himbauan itu adalah adanya nilai tertentu yang dianjurkan sesuai dengan profesi. Untuk kalangan pengusaha/tokoh masyarakat minimal Rp. 100.000,- berikutnya golongan pegawai dan karyawan minimal Rp. 50.000,-. Selanjutnya Rp. 10.000-20.000 bagi masyarakat umum. Dan anak-anak Rp. 5.000 – 10.000,- . Meskipun hanya sebatas himbauan namun terbukti efektif dengan perolehan yang meningkat dari tahun sebelumnya.

Baik atau burukkah ? tentu sangat baik sekali ! tidak ada yang salah mengajak orang untuk berjihad di jalan Allah. Momen yang bagus seperti ini memanglah harus dimanfaatkan. Kalau para model foto bisa menggelar charity foto dengan memajang tubuhnya, kenapa kita yang mengaku sholeh dan sholehah ragu untuk menggalang dana yang jelas-jelas untuk digunakan di jalan Allah. 

Meskipun demikian, Hal ini tak luput dari berbagai tanggapan yang beragam dari masyarakat. Ada yang menanggapinya secara positif dan berharap kedepannya agar bisa meningkat lebih baik lagi. Karena tentu akan banyak aktivitas-aktivitas dakwah yang bisa berjalan dengan dana yang terkumpul tersebut. Namun tak jarang juga yang menanggapinya dengan sedikit kritikan.

Berikut beberapa contohnya; Menurut sumber yang tidak mau namanya dicantumkan, “neng mbok ya ora rinci-rinci kae tetep ana laporane” (meskipun tidak terlalu rinci tapi tetap ada laporan,- adm) dan beberapa komentar lain yang senada dengan itu. Dan juga beberapa komentar di media sosial yang tidak sependapat.

Dalam rangkaian Ibadah Sholat Ied di Sendangagung memang tidak pernah ada informasi tentang penyaluran infaq. Di awal hanya hanya pemabacaan hasil zakat, infaq dan sedekah dari masing-masing jamaah yang diiringi merdunya suara takbir.  Yang ada hanya informasi jumlah infaq yang terkumpul saja di penutupan acara.

Ini bukan tentang ikhlas atau tidak, tentu mereka yang memasukkan uangnya ke dalam kantong sangat sadar bahwa itu sudah dicatat sebagai pahala tidak peduli mau disalurkan ke manapun. Tapi ada juga sebagian masyarakat yang perlu penjelasan kemana uang mereka disalurkan. Hendaknya sebagai pengelola infaq bisa memberikan laporan meski sederhana agar kedepan masyarakat semakin mantap untuk berinfaq. (pds_)


Sabilul Muttaqin; Dengan Helikopter, Bawa Pulang Tropi Bergilir !


Salah satu sesi yang dinantikan para peserta takbir Keliling ketika sholat Idul fitri 1 Syawal di Lapangan Sendangagung adalah pengumuman juara Karnaval Takbir . Acara yang digelar PRPM Sendangagung pada Kamis malam itu diambil sampai peringkat ketiga. 

Tibalah MC membacakan para pemenangnya, Juara pertama diraih oleh Jamaah Sabilul Muttaqin Nanggulan dengan perolehan total nilai sebesar 926 poin. Pantaslah kiranya jamaah ini meraih juara, begitu kompak dan penuh semangat tim yang mengusung Helikopter sebagai maskotnya ini .  

Di tempat kedua ada jamaah Ali Sholeh Al Mandzur Mandungan dengan nilai perbedaan nilai yang sangat tipis dari Juara pertama yaitu sebesar 924 poin. Jamaah ini selalu mengundang perhatian, tidak hanya anak-anak dan remaja saja yang ikut serta namun juga Ibu-ibu rumah tangga. 

Dan tempat ketiga di duduki Jamaah Saad Bin Abi waqas Minggir 2  dengan total poin 916. Cukup unik dengan mengusung Tema tentang kisah Nabi Nuh, AS.
Untuk yang belum juara, tetap semangat ! Masih ada kesempatan berikutnya. Meskipun belum masuk peringkat namun Insya Allah mendapat pahala. Fastabiqul Khairat !!! 













Menyibak Kabut pagi; "Tataplah Masa Depan dan Bergembiralah"


Pagi 1 Syawal 1436 H, kabut pagi tadi seakan terbelah oleh luapan jamaah Sholat Idul Fitri di Lapangan Sendangagung. Dengan duduk bershaft rapi menunggu ibadah Sholat Ied sembari melantunkan takbir. Sekitar pukul 07:00 acara dibuka oleh Pembawa Acara (Nugroho Setyawan. Tak berselang lama sholat Idul fitri dimulai dengan Imam Ustadz Ridwan Hamidi, Lc. M.A. Sholat dua rakaat itu seakan berlangsung sangat cepat karena terbuai oleh merdunya lantunan ayat Quran oleh sang Imam. Dalam khutbahnya, khatib mengajak kita untuk bersyukur dan dengan mengingat bahwa ada beberapa saudara kita nun jauh di sana tidak bisa merasakan kenikmatan seperti apa yang kita rasakan. 

Beliau melanjutkan khotbahnya: “... cukup banyak persoalan yang menjadi agenda persoalan bangsa. Dari mulai masalah yang berhubungan dengan ekonomi, politik, sosial dan keagamaan yang semua itu menjadi tanggung jawan dari semua kita, dan masing masing mempunyai peran sesuai dengan porsinya” untuk itu tidak ada salahnya kita mencoba merenungkan beberapa ayat Al Quran yang mungkin bisa menjadi bahan tentang bagaimana kita membenahi beberapa hal yang harus kita benahi. Allah Berfirman: “dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit,dan kami akan akan mengumpulkannya di hari kiamat dalam keadaan buta” (Qs. Taha. 124). Khatib menjelaskan Bahwa, semua ini tidak muncul secara tiba-tiba. Ini adalah akibat dari perbuatan dan tingkah manusia yang meninggalkan tuntunan dan syari’at Allah SWT.

Lalu bagaimana kita mencari solusinya ? Allah berfirman : “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. Annur. 55)

Solusi dari Firman Allah tersebut di atas adalah penghambaan secara total pasrah secara kepada Allah SWT serta menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup. Bagaimana kita kita memulai menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup ? Allah berfirman : “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (Al Isra’. 09). Keyakinan bahwa Al Quran bisa menjadi adalah solusi adalah langkah pertama.

Kembali kepada  Al Quran berarti kita mulai dari membacanya, mencoba untuk meluangkan waktu mengkajinya, Mentadaburinya, dan sedapat mungkin kita mencoba untuk terus mempelajarinya. Allah SWT berfirman : ““kitab Al Quran ini Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.” (As Shad. 29).

Kembali kepada Quran berarti mengamalkannya semaksimal mungkin karena Alquran adalah pelita yang menerangi hidup manusia. Bahkan Al Quran adalah ruh yang menjadikan ruh menjadi lebih hidup. BerartiJuga terlibat dalam belajar dan  mengajarkan Al Quran. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “sebaik-baik kalian adalah yang belajar AL Quran dan mengajarkannya”.

Jika Al Quran adalah tali Allah tempat kita berpegang, maka sungguh berpegang teguhnya  kepada Al Quran akan membimbing kita untuk menyatu-padukan segala potensi dari semua umat yang disayang Allah ini. “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai” (QS. Ali Imran.103). Dan pertolongan Allah datang berupa kebersamaan orang-orang yang beriman, “Dialah Allah yang memperkuatmu denga dengan pertolongan-Nya bersama orang-orang yang beriman” (QS AL Anfal.62) dan Rasulullah berpesan : “Berpegang-teguhlah kalian dengan jamaah dan hindarilah segala bentuk perpecahan dan perselisihan”

Beliau berpesan : Semoga Allah memberikan kita kelembutan hidayahnya. Ketahuilah bahwa negeri ini adalah anugerah Allah SWT. Bahwa peran para Dai, Kyai, para santri dan peran kaum muslimin untuk mewujudkan kemerdekaan adalah bagian penting dalam perjuangan. Kepada para pemuda Perkuat diri kalian, pantaskan diri memikul amanah perjuangan ketahuilah bahwa kesholehan itu indah karena ia perjuangan dan anugerah ilahi. kejar dan raihlah agar anda berada dalam kabilah para pejuang. Untuk para muslimah;  terimalah salam hormat dan penghargaan kami atas ketegaran anda berpegang teguh dengan Agama ini, menjaga Hijab atau jilbab yang anda kenakan untuk menjadi wanita yang mulia. Wahai para mujahidah, para muslimah jadilah wanita pilihan jadikan jiwamu selembut dan setegar Khadijah, cerdasmu bagaikan Aisyah, keseteiannmu seperti Fatimah dan cita-citamu seperti Aisyah. 

Bagi para dai, marilah kita membangun dan terus memperbaiki diri jangan terlalaikan dengan rutinitas dakwah lalu kita mengabaikan diri sendiri, jangan sampai kita menjadi lilin yang menerangi orang lain tetapi kita justru luluh dan meleleh. Seperti Firma Allah SWT : “Apakah kalian menyeru kepada seluruh manusia sementara kalian melupakan diri kalian sendiri” .

Kepada para pejuang di jalan Allah, “Tataplah masa depan dan bergembiralah, karena pilihan Allah jatuh kepada anda semua untuk ikut terlibat dalam perjuangan ini apapun peran yang anda lakukan”. Itulah beberapa hal yang disampaikan oleh ustadz Ridwan Hamidi, Lc. M.A, dalam Khotbah idul Fitri di Lapangan Sendangagung. 

Lapangan Sendangagung Penuh Takbir


19:30 malam Jum’at  1 Syawal 1436 H, satu persatu jamaah peserta takbir keliling yang diadakan PRPM Sendangagung mulai berdatangan. Perlahan namun pasti suasana lapangan Sendangagung berubah dengan takbir beririingan.

Setelah semua peserta selesai dengan urusan administrasi panitiapun membuka acara dan dimulai dengan pengarahan. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya iringan takbir keliling akan dimulai di Lapangan Sendangagung dan finish di tempat yang sama. 

Terhitung 15 jamaah mengikuti Takbir keliling kali ini. , penuh warna dan beragam bentuk aksesoris. mulai dari Helikopter, Bedug, Wayang bahkan replika Masjid kesayangannya diusung sebagai maskot.

Rute untuk kali ini memang terbilang cukup singkat, namun itu tidak mengurangi kemeriahan dan semangat dari peserta. Semua jelas terlihat dari bagaimana mereka melantunkan takbir dengan kompak. Bahkan ada beberapa jamaah yang setengahnya terdiri dari ibu-ibu. 

Sekitar pukul 22:00 semua peserta sudah sampai di tempat finish. Semua peserta pun langsung kembali ke jamaah masing-masing. Untuk juara baru akan diumumkan keesokan harinya ketika Sholat Ied.  


Kenapa Sholat Idul Fitri dan Idul Adha di Lapangan Sendangagung Serasa Serong Ke Selatan


“Kok saiki serong ngidul ?” salah satu pertanyaan salah satu jamaah sholat Idul fitri 2 tahun lalu. Dan bahkan pertanyaan senada juga masih terlontar sampai sekarang bahkan tidak hanya ketika saat Idul Fitri maupun Idul Adha. Sebenarnya pertannyaan yang wajar bahkan bagi saya sendiri yang menyaksikan langsung proses pelurusan arah kiblat di lapangan Sendangagung. 

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاء فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّواْ وُجُوِهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ وَمَا اللّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ -١٤٤-

Artinya: Kami Melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami Palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.(Al Baqarah 144)

Ulama sepakat bahwa menghadap kiblat adalah syarat wajib dalam shalat. Bahkan sampai kepada keputusan bila seseorang mampu melihat bangunan kakbah ketika shalat, maka wajib menghadapnya secara yakin. Yang menjadi perbedaan di kalangan ulama, adalah jika Ka’bah tidak terlihat. Jumhur ulama (kecuali Syafi’iyyah) berpendapat bahwa yang diwajibkan menghadap arah Ka’bah saja. 

Jauh sebelum Mbah Dahlan, sudah ada yeikh Muhammad Arsyad al-Banjari (w. 1227 M), pengarang kitab Sabilal Muhtadiin yang memuat tentang ilmu falak khususnya tentang kiblat. Secara praktis ada beberapa metode untuk menentukan arah kiblat.  (1) menggunakan ilmu ukur segitiga bola, (2) memperhitungkan bayang-bayang kiblat, (3) memanfaatkan momen matahari melintas di atas Kakbah. Dan cara yang ketiga inilah yang digunakan untuk mengukur arah kiblat di lapangan Sendangagung. Dan hasilnya adalah seperti yang kebanyakan orang rasakan bahwa serasa arah kiblat agak serong ke seletan

Karena penasaran sayapun segera membuka google earth untuk mengetahui seperti apa arah yang sebenarnya dari atas. Untuk kemudian menarik beberapa garis seperti gambar disamping.  Dengan GPS dan Google Earth, posisi Ka’bah di Mekkah, Arab Saudi, kini dengan mudahnya dijejak. Seperti ditunjukkan dari Goole Earth, koordinat letak Ka’bah adalah 21º 25′ 21.05” Lintang Utara dan 39º 49’ 34.31” Bujur Timur. Koordinat inilah yang memudahkan untuk melihat apakah posisi kiblat masjid yang ada ini melenceng atau tidak.

Berdasar koordinat di atas saya buat garis-garis bayang seperti gambar di bawah ini. Panah merah adalah arah barat perspeksi orang awam sesuai sudut lapangan, Panah kuning arah barat sesuai sumbu magnet bumi dan Panah biru untuk arah kiblat.  Dan kesimpulannya adalah arah barat yang selama ini dipakai sebagai patokan ternyata sangat melenceng dari arah yang sebenarnya karena hanya berdasar dari anggapan yang sudah dilazimkan selama ini, Wallahu a’lam. semoga bisa memberikan kejelasan dan kemantapan kita. (-pds)

Masihkan Kita Ragu ?


Mulai saya awal gabung di pm...klo gak salah tahun 2013....sy lihat temen2..tetep berjuang dgn penuh semangat walau lelah walau harus mngorbankan jiwa raga bahkan pekerjaan..untuk menolong agama Allah Ta'ala....Insya Allah tdk rugi...Allah pasti mengganti....
 tetap semangat kawan sy yakin pasti bisa...utk terus berkarya terus berjuang walau tertatih...#akubanggaikutpm - (AAz)
dikutip dari Grup Whatsapp PM, Semoga manjadi renungan sekaligus suntikan semangat bagi kita.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُم
Artinya : “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7) 


Kreativitas Dalam Aspek Keimanan & Ketaqwaan Kepada Allah SWT. ; Lomba Anak Soleh PRPM-PRNA Sendangagung



(Ahad, 05 Juli 2015) Pagi ini Gedung Serbaguna Desa Sendangagung kembali riuh.  Anak-anak peserta Lomba Anak Sholeh tengah bersaing dalam acara yang diadakan oleh PRPM-PRNA Sendangagung. 

Menurut ketua panitia, Ridhowan acara ini adalah acara tahunan yang diadakan setiap Bulan Ramadhan. Selain memeriahkan bulan penuh berkah ini, Lomba Anak Sholeh ini juga diadakan  sebagai cara untuk memperbaiki nilai-nilai, norma dan pengembangan bakat, minat, kreativitas dalam aspek keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT  

Acara dimulai kurang lebih pukul 07:30 WIB, Diawali dengan pendaftaran peserta. Ada beberapa cabang yang dilombakan diantaranya adalah, mewarnai gambar, tartil, azan, wudhu, sholat  dan CCA. Dan setelah penjelasan dari panitia 213 peserta memasuki ruang yang telah disiapkan untuk mengikuti lomba sesuai dengan bidangnya. 

Rangkaian lomba ditutup dengan Cerdas Cermat yang mana ada tiga kelompok perwakilan dari tiga jamaah. Dan sebagai pemenang adalah perwakilan dari jamaah  Al munir (Pojok) disusul dari Al Hikmah (bekelan)  dan kemudian Al Muta’alim(Tengahan). Sebelum pembagian hadiah acara diselingi dengan dongeng yang dibawakan dengan sangat ekspresif dan atraktif oleh Ustadz Wawan.(pds,-)