Saya hanya akan menulis apa yang saya tangkap dari khatib sholat Jum’at barusan. Nama tidak tahu karena ketika saya datang muazin sudah berdiri :D  Ketika suatu  masalah telah sampai ke atas mimbar, bagi saya itu bukan merupakan suatu masalah yang biasa. Dan belum jauh dari tren yang sedang booming saat ini, apalagi kalau bukan batu akik. Saya sendiri sebenernya sudah bosen dengan tema ini.

Khatib membuka khutbah dengan ilustrasi dimana hari selasa lalu muncul berita dibeberapa media tentang pencurian  batu nisan yang terbuat dari batu pancawarna, disinyalir akan diolah menjadi batu akik. Menurut hemat khatib, seharusnya sebagai umat islam kita harus berhati-hati dari kecintaan terhadap hal-hal seperti ini. 

Kemudian nasehat dilanjutkan dengan mengutip sebuah hadits : 
Dari Anas bin Malik RA, “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW tentang hari kiamat, “Kapankah kiamat datang?” Nabi pun SAW menjawab, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku belum mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya SAW” Maka Rasulullah SAW pun bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan bersama orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.” Anas pun berkata, “Kami tidak lebih bahagia daripada mendengarkan sabda Nabi SAW, ‘Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.’” Anas kembali berkata, “Aku mencintai Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar, maka aku berharap akan bisa bersama mereka (di hari kiamat), dengan cintaku ini kepada mereka, meskipun aku sendiri belum (bisa) beramal sebanyak amalan mereka.” (HR. Al-Bukhari)

Beliau melanjutkan dengan lima hal tentang bagaimana wujud cinta kita kepada Rasulullah 
Pertama, Selalu menyebut dan mengingat namanya. Orang yang mencintai kekasihnya tentu akan selalu menyebut dan mengingatnya sampai terbawa dalam mimpi.

Kedua, Mempelajari Sirah (Riwayat hidup Nabi). Sangat memprihatinkan ketika sebagian umat Islam tidak tahu sejarah nabinya sendiri. Dan melihat kondisi sekarang ini dimana anak-anak kita lebih mengenal bagaimana sejarah jodha akbar atau sejarahnya khrisna. Sebagai orang tua hendaknya menyeleksi apa yang ditonton anak-anaknya dan selalu memberikan pengetahuan tentang sirah nabawi.

Ketiga, mengutamakan kepentingan Rasulullah. Khatib menceritakan bagaimana ketika perang uhud para sahabat menjadi perisai demi keselamatan Rasulullah

Keempat, Taat kepada beliau. Tidak ada orang didunia ini yang harus kita taati lebih dari ketaatan kita kepada Rasulullah.  Bukti ketaatan kita adalah meneladani beliau
"Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab [33]: 21.
KeLima, Mengamalkan sunnah dan berusaha mendakwahkannya. 

Itulah apa yang bisa saya tangkap dari khutbah di Mushola At Taqwa, Sekolah Pasca Sarjana UGM. Sekiranya ada hal yang kurang pas, semata itu karena kesalahan saya. Semoga bermanfaat.