Dilansir dari pcpmminggir.blogspot.com perolehan Infaq sholat di lima titik dilaksanakannya sholat Idul fitri adalah sebagai berikut :  Sendangagung : Rp. 29.361.900;   Sendangmulyo Rp. 26.634.000 ;  Sendangrejo Rp. 24.126.700 ;   Sendangarum Rp. 16.958.800 ;dan  Sendangsari Rp. 15.359.000. Kita patut bangga dengan perolehan tersebut diatas, tentunya ini juga menjadi indikator kesadaran masyarakat dalam berinfaq yang meningkat tiap tahunnya.

Ada beberapa hal yang menjadi motivasi masyarakat untuk kemudian sadar memasukkan rupiahnya ke dalam kotak infaq. Ada yang karena tiap hari mendengarkan motivator sedekah semacam ust. Yusuf Mansyur. Dan ada juga yang karena himbauan dari panitia setempat seperti yang terjadi di Sendangagung. P2A setempat beberapa hari sebelum pelaksanaan Sholat Ied menyebarkan undangan yang mana tercantum himbauan untuk berinfaq. 

Yang menarik dari himbauan itu adalah adanya nilai tertentu yang dianjurkan sesuai dengan profesi. Untuk kalangan pengusaha/tokoh masyarakat minimal Rp. 100.000,- berikutnya golongan pegawai dan karyawan minimal Rp. 50.000,-. Selanjutnya Rp. 10.000-20.000 bagi masyarakat umum. Dan anak-anak Rp. 5.000 – 10.000,- . Meskipun hanya sebatas himbauan namun terbukti efektif dengan perolehan yang meningkat dari tahun sebelumnya.

Baik atau burukkah ? tentu sangat baik sekali ! tidak ada yang salah mengajak orang untuk berjihad di jalan Allah. Momen yang bagus seperti ini memanglah harus dimanfaatkan. Kalau para model foto bisa menggelar charity foto dengan memajang tubuhnya, kenapa kita yang mengaku sholeh dan sholehah ragu untuk menggalang dana yang jelas-jelas untuk digunakan di jalan Allah. 

Meskipun demikian, Hal ini tak luput dari berbagai tanggapan yang beragam dari masyarakat. Ada yang menanggapinya secara positif dan berharap kedepannya agar bisa meningkat lebih baik lagi. Karena tentu akan banyak aktivitas-aktivitas dakwah yang bisa berjalan dengan dana yang terkumpul tersebut. Namun tak jarang juga yang menanggapinya dengan sedikit kritikan.

Berikut beberapa contohnya; Menurut sumber yang tidak mau namanya dicantumkan, “neng mbok ya ora rinci-rinci kae tetep ana laporane” (meskipun tidak terlalu rinci tapi tetap ada laporan,- adm) dan beberapa komentar lain yang senada dengan itu. Dan juga beberapa komentar di media sosial yang tidak sependapat.

Dalam rangkaian Ibadah Sholat Ied di Sendangagung memang tidak pernah ada informasi tentang penyaluran infaq. Di awal hanya hanya pemabacaan hasil zakat, infaq dan sedekah dari masing-masing jamaah yang diiringi merdunya suara takbir.  Yang ada hanya informasi jumlah infaq yang terkumpul saja di penutupan acara.

Ini bukan tentang ikhlas atau tidak, tentu mereka yang memasukkan uangnya ke dalam kantong sangat sadar bahwa itu sudah dicatat sebagai pahala tidak peduli mau disalurkan ke manapun. Tapi ada juga sebagian masyarakat yang perlu penjelasan kemana uang mereka disalurkan. Hendaknya sebagai pengelola infaq bisa memberikan laporan meski sederhana agar kedepan masyarakat semakin mantap untuk berinfaq. (pds_)